Kardigan efek bulu dengan print, Givenchy.
Selamat
atas penayangan filmSatria
Dewa: Gatotkaca. Ini
adalah film pertama di mana Yasmin berperan sebagai salah satu main
role, ya?
Betul!
Bisa dibilang proses pengerjaan film ini sangat menarik. Bukan hanya
karena dilakukan di beberapa kota, seperti di Solo, Jogja, Jakarta,
tapi juga dijalankan di awal masa PSBB, di mana saat itu kita masih
awam banget dengan Covid-19. Belum ada antigen, jadi masih rapid
test serology. Tiba-tiba
Jogja juga masuk black
zone sehingga
semua orang harus mengikuti karantina. Jadi pilihannya antara
menghentikan proses shooting
sementara
atau mengisolasi total area lokasi. Akhirnya kita shooting
di
Jogja di mana semua set-nya itu dibangun sendiri dari nol. We
built everything. Semua
kru dan pemain menginap di hotel yang sama, enggak ada yang boleh
keluar sama sekali. Jujur, saat itu saya merasa cukup tegang, apalagi
karena belum punya pengalaman banyak dengan film.
Yasmin
sebelumnya cukup sering berperan di film drama komedi, ada kesulitan
bermain di film action?
It
was nerve-wracking. Sebenarnya
dulu saya sempat belajar karate, walau enggak sampai ikut turnamen.
But,
I enjoyed doing that. Untungnya
sebelum shooting,
kami
sempat mengikuti workshop
selama
sebulan lebih bersama semua pemain dan itu sangat membantu saya.
Selain itu, saya juga berlatih dengan personal
trainer untuk
memaksimalkan tenaga saat proses shooting.
Saya
juga merasa sangat terhubung dengan sosok Agni di film ini karena
saya merasa ia sangat pemberani dan ia punya hubungan yang sangat
kuat dengan ayahnya, which
I also have.
I
don’t want to push myself, but I really want to try something that
is out-of-the-box.
Apakah
Yasmin sudah pernah mengenal kisah Gatotkaca sebelumnya?
Belum,
hahaha,
tapi
Mama tahu karena kebetulan beliau juga orang Jawa. Tapi sebelum
proses reading,
kami
juga sempat ikut sesi dengan acting
coach yang
sangat paham dengan kisah ini. Jadi kami bisa belajar banyak cerita
dari dia sehingga bisa lebih memahami kisah ini.
Gaun
panjang dengan detail cape
dan kerah V, Fendi
Selain
sibuk berakting, ternyata Yasmin juga seorang kolektor kristal, ya?
Sebenarnya
berawal dari nenek, Nana Dorothy, yang sangat suka dengan kristal.
Sejak saya kecil, saya sering melihatnya bermain dengan kristal.
Beliau punya banyak sekali koleksi kristal berbentuk kalung, gelang,
anting, dan lainnya. Selain itu, beliau juga sering memajang kristal
di beberapa sudut rumah. Yang perlu diketahui tentang kristal adalah
ia terkoneksi pada chakra
kita.
Misalnya amethyst
yang
terhubung dengan crown
chakra. Jadi,
saya lebih sering menggunakan amethyst
ketika
merasa gugup. Biasanya saya kenakan sebagai kalung.
Menurut
Yasmin, batu apa saja sih yang
punya fungsi baik untuk keseharian kita?
Salah
satunya adalah amethyst
yang
sempat saya sebut tadi. Selain itu, ada strawberry
quartz yang
terhubung dengan heart
chakra, sehingga
cocok digunakan saat kita merasa tertekan, gelisah, atau tidak nyaman
dengan sekitar. Sedangkan rose
quartz untuk
self-love,
self-acceptance, atau
sesimpel membagikan rasa cinta pada orang lain. Cara pakainya juga
cukup simpel, misalnya dikenakan sebagai aksesori atau sekadar
diletakkan di bantal ketika kita hendak tidur. Biasanya setelah itu,
saya akan langsung merasa lebih tenang.
Kenapa
kristal itu mesti dibersihkan?
Karena
kristal bisa menyerap energi. Apa yang kita rasakan, termasuk energi
negatif yang ada di sekitar kita, bisa diserap oleh kristal. Jadi
kita harus membersihkannya agar bisa digunakan kembali. Ada banyak
cara untuk membersihkannya, misalnya diletakkan di air mengalir atau
di bawah sinar bulan. Tapi, ada juga beberapa kristal yang tidak bisa
digabung.
Jaket
denim dengan detail bahan silk
motif,
Versace
Selain kristal, Yasmin juga terlihat cantik dengan diamond. Menurut Yasmin, kapan sih waktu
terbaik untuk mengenakan diamond?
Mungkin
diamond
identik
dengan red
carpet yang
glamor. Tapi sebenarnya diamond
bisa
dikenakan kapan saja, bahkan dipadukan dengan pakaian yang kasual,
sesimpel kemeja putih dan celana denim. Misalnya seperti aksesori
cantik dari Passion Jewerly ini, it’s
definitely a statement.
When you don’t expect too much. That’s when you will feel the calmest.
Have you always been a girly girl? Seperti
apa sihmasa kecil Yasmin?
Saya
paling suka kegiatan outdoor.
Di
Bali, saya sering naik gunung, salah satunya adalah Gunung Agung. I
was a very adventurous girl. Saya
sangat suka pantai jadi kulit saya sangat tanned.
Tapi
karena sekarang harus berada di indoor
terus,
saya jadi kangen masa dulu. Saya juga sangat suka snorkeling,
bahkan
saya punya sertifikat untuk diving,
lho.
Sebenarnya, ini juga jadi kegiatan favorit saat quality
time bareng
Papa.
Terakhir, apa mimpi yang masih didambakan Yasmin?
Semua
orang pasti punya mimpi yang ingin dikejar. Tapi saya lebih ke tipe
“apa yang ada di depan mata, dikerjakan dulu”. Mungkin ketika
saya sudah selesai dengan ini, saya bisa mencoba untuk melakukan hal
lain. I
don’t want to push myself, but I really want to try something that
is out-of-the-box. Rasanya
ini adalah hal yang realistis. Karena ketika melakukan terlalu banyak
hal secara bersamaan, kita jadi enggak bisa fokus dan maksimal.