Enzy Storia Temukan Keseimbangan dan Cinta di Usia 30

Bagi Enzy Storia, 32, usia saat ini menjadi babak baru dalam hidup yang penuh refleksi dan penerimaan diri.
Enzy

Terusan one shoulder detail pleats, Lanvin. Anting dan cuff seluruhnya koleksi Sweet Dragonfly, UC Jewelry.

Presenter dan model berbakat ini merasa lebih secure dan lebih menghargai proses hidup daripada sebelumnya. Dalam wawancara yang mendalam, Enzy berbagi tentang fase baru dalam hidupnya, keputusan-keputusan besar yang diambil, dan kecintaannya terhadap perhiasan yang membuatnya merasa lebih percaya diri.


Mengenal Fase Baru di Usia 30

Ketika ditanya apakah ia merasa lebih secure di usia 30, Enzy dengan tegas mengiyakan. Baginya, perubahan dari usia 20 ke 30 tahun memberikan kepastian yang tak dirasakannya sebelumnya. "Saya merasa lebih secure, terutama dalam mengambil keputusan," ujarnya. Di usia ini, Enzy menyadari bahwa ia tak lagi ambisius mengejar hal-hal yang tak esensial, melainkan fokus pada hal-hal yang menambah nilai dalam hidupnya. Ini merupakan perkembangan penting yang membuatnya lebih menghargai waktu dan keputusan yang diambil.

Di usia 20-an, Enzy memiliki banyak target dan membuat rencana jangka panjang. Namun, seiring bertambahnya usia, ia merasa lebih nyaman mengikuti alur hidup yang ada dan menikmati setiap momen. "Setelah masuk usia 30, saya merasa tidak perlu membuat rencana lima tahunan lagi. Sekarang saya lebih menikmati apa yang ada dan menjalani apa yang saya suka," ungkap Enzy.

Enzy

Terusan V-neck detail pleats, Lanvin. Anting dan cuff seluruhnya koleksi Sweet Dragonfly, UC Jewelry.

Keberanian Mengambil Risiko

Salah satu langkah besar dalam hidup Enzy adalah keputusannya untuk menikah dan mengikuti sang suami, Molen Kasetra, yang seorang diplomat, yang berarti meninggalkan karier di Indonesia dan memulai hidup baru di luar negeri. Keputusan ini menjadi salah satu titik balik yang penuh tantangan, terutama karena Enzy harus beradaptasi dengan lingkungan baru di Washington DC selama setahun. Tantangan ini mengajarkan Enzy untuk keluar dari zona nyaman dan melihat ketidaknyamanan sebagai kesempatan untuk bertumbuh.

Di usia 20-an, Enzy mungkin tak akan berani mengambil langkah sebesar ini. "Saat di usia 30-an, saya baru mulai mencari tahu apa yang sebenarnya saya butuhkan di luar materi," katanya. Enzy merasa lebih terbuka untuk mencoba hal-hal baru, termasuk proyek-proyek yang dulu mungkin terasa menakutkan, seperti mencoba merilis lagu. Kini, ia berani menghadapi ketakutan dan merasa bahwa usia ini adalah waktu yang tepat untuk bereksperimen dan menemukan jati diri.

Enzy

Blazer dengan detail bunga, Valentino. Anting, bros, dan cincin koleksi Sweet Dragonfly, UC Jewelry.

Perhiasan sebagai Ekspresi Diri

Di tengah kesederhanaan penampilan sehari-harinya, Enzy menemukan kecintaan pada perhiasan, khususnya anting dan cincin yang dapat memberi sentuhan statement pada gaya kasualnya. "Penampilan saya lebih santai sekarang, mungkin untuk menambah statement, saya lebih memilih menggunakan jewelry," katanya. Warna emas dan perak dari perhiasan menjadi pilihan Enzy karena bisa menonjol ketika dipadukan dengan pakaian kasual seperti jeans dan oversized blazer.

Enzy mengungkapkan kekagumannya terhadap perhiasan lokal, salah satunya UC Silver & Gold, brand yang sudah puluhan tahun berada di industri perhiasan Indonesia. Baginya, perhiasan lokal tidak kalah berkualitas dari produk luar, dan ia bangga mengenakannya sebagai bentuk dukungan terhadap produk dalam negeri. Perhiasan menjadi elemen penting dalam gaya Enzy, memberi sentuhan elegan pada penampilan yang simpel dan timeless.

Enzy Storia mengagumi koleksi perhiasan UC Silver & Gold, khususnya karena brand ini mampu menggabungkan kualitas dan eksklusivitas tinggi dengan warisan budaya Bali yang kental. Berdiri sejak 1989, UC Silver & Gold kini dikenal sebagai UC Jewelry dan tetap mempertahankan desain khas Balinya yang ikonik, seperti simbol “Sweet Dragonfly” yang menjadi ciri khas. Filosofi capung ini melambangkan kemakmuran, keseimbangan, dan menjadi representasi transformasi, adaptasi, dan harmoni dengan alam.

Setiap perhiasan diproduksi terbatas, sehingga menciptakan kesan eksklusif bagi para pemakainya, yang selaras dengan gaya Enzy yang santai namun tetap elegan. Baginya, kehadiran UC Jewelry memberikan sentuhan unik dan timeless yang dapat melengkapi tampilan kasual maupun formal, dengan jaminan kualitas yang membuat perhiasan ini semakin istimewa. UC Jewelry dengan ikon “Sweet Dragonfly” mempersembahkan koleksi terbarunya, “Mmedii Dragonfly Collection” yang terinspirasi dari capung memedi yang langka dan unik. Dalam koleksi ini, UC Jewelry menggunakan zircon crystal corundum.

Enzy

Terusan hitam detail cutout, Givenchy. Anting, kalung, dan cincin seluruhnya koleksi Sweet Dragonfly, UC Jewelry.

Momen Tak Terlupakan dengan Perhiasan

Bagi Enzy, perhiasan sebenarnya memiliki nilai emosional yang mendalam. Salah satu perhiasan yang paling berkesan adalah anting pertama yang dibelinya dengan hasil kerja keras sendiri bersama sang ibu. Meski memiliki nilai sentimental, Enzy juga berusaha untuk tidak terlalu terikat secara emosional pada benda, karena khawatir barang tersebut akan hilang. "Saya sebenarnya sangat menghindari emotional attachment dengan sesuatu karena saya cukup ceroboh," ucapnya sambil tertawa. Kenangan lain yang tak kalah berharga adalah anting yang diwariskan oleh sang ibu. Meski begitu, Enzy berusaha menjaga keseimbangan dengan tidak terlalu melekat pada barang-barang material, namun tetap menghargai makna di baliknya.


Nasihat dari Sang Ibu

Enzy memiliki hubungan yang dekat dengan ibunya, yang sering memberinya nasihat bijak. Salah satu nasihat yang selalu diingatnya adalah untuk menjadi orang yang baik, sincere, dan genuine. Sang ibu selalu mengingatkan Enzy untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan berusaha menjadi orang baik dalam setiap kesempatan.

"Kadang hal itu cukup sulit dilakukan ketika kita sakit hati sama orang. Tapi kita punya pilihan untuk tetap jadi orang baik yaitu dengan tidak membalas mereka dengan kejahatan juga," kata Enzy. Bagi perempuan berambut panjang ini menjadi orang baik bukan berarti menjadi lemah, melainkan memiliki kekuatan untuk menjaga kebaikan hati meski dihadapkan dengan situasi sulit.

Enzy

Terusan off shoulder, Givenchy. Anting dan cuff seluruhnya koleksi Sweet Dragonfly, UC Jewelry.

Pesan untuk Perempuan di Usia 30-an

Mengakhiri wawancara, Enzy memberikan pesan yang menginspirasi bagi perempuan yang sedang menghadapi perubahan di usia 30-an. "Saya percaya timing orang berbeda-beda. Tidak usah khawatir atau takut berlebihan ketika menuju umur 30-an, karena fase ini seru banget," ujarnya. Enzy mengingatkan bahwa setiap keputusan dan emosi yang dirasakan adalah valid. Setiap orang memiliki perjalanan hidup yang unik, dan penting untuk menikmati setiap momen yang ada.

Bagi Enzy, usia 30 adalah waktu untuk merayakan siapa diri kita, menerima ketidaksempurnaan, dan mengejar apa yang benar-benar membuat kita bahagia. Perjalanan hidupnya mengajarkan bahwa keseimbangan dalam hidup adalah tentang menerima ketidakpastian dan berani melangkah maju meski ada rasa takut. Dan di tengah semua itu, perhiasan menjadi simbol yang memperkaya perjalanan dan menambah kilauan pada setiap langkahnya.

Enzy

Terusan vest midi, Dior. Anting, kalung, cincin seluruhnya koleksi Sweet Dragonfly, UC Jewelry.





Cover Digital | © 2024 Herworld Indonesia