Beyond The Gold

Di balik kesuksesan NJS Gold, Naomi Julia Soegianto, 54, memiliki intensi lebih dari sekadar menjual perhiasan emas saat mendirikan perusahaan ini.
Naomi Julia Soegianto

Tidak mudah mendirikan serta menjaga kelangsungan sebuah bisnis, tanpa terkecuali dalam industri perhiasan emas. Namun, berkat kegigihan dan ketulusan, Naomi Julia Soegianto mampu merintis jenama NJS Gold. Perusahaan perhiasan emas yang memasuki tahun ketujuhnya ini tidak serta merta membuat Naomi puas dengan bisnisnya.

Meski tujuh tahun terasa sangat dini bagi Naomi, perjalanannya dalam industri perhiasan emas tidak terbilang muda. Mulai dari masa kecil dengan didikan keras sang ayah, Naomi pun tumbuh dengan kemandirian tinggi, ketekunan, dan kerja keras. Ia menjalani masa-masa kuliah dengan penuh ketekunan tanpa keluhan, tidak sadar bahwa perusahaan yang didirikan sang ayah memiliki pengaruh dalam skala besar. "Saya menjalani perkuliahan dengan mengambil jurusan akuntasi tanpa fasilitas. Saya pun harus mulai bekerja sebelum kembali ke kampung halaman," ungkap Naomi yang mengingat masa mudanya mengenyam pendidikan dan pengalaman di Jakarta.

Didikan dan pesan sang ayah menjadi pegangan Naomi dalam menjalankan bisnis NJS Gold. Ia selalu punya kesempatan serta dukungan, khususnya dari sang ayah untuk memiliki cita-cita tinggi. Setelah kepergian sang ayah, Naomi pun memulai perjalanan bisnisnya dengan menjadi whole seller.

Naomi Julia Soegianto

Born From Perseverance

NJS Gold tidak lahir dari kemegahan, tetapi dari ketekunan. Berawal dari berutang emas sekitar setengah kilo, Naomi menjajakan produk-produknya dari satu toko emas ke toko emas lainnya. Mungkin terdengar melelahkan, harus mengetuk setiap pintu untuk menawarkan produknya, siap dengan kemungkinan barang tersebut dibeli atau justru dihadapkan pada penolakan, Naomi tetap tekun merintis bisnis ini. "Rasanya mudah menjalankannya [rintis bisnis], karena saya suka," ungkap Naomi. Perkembangan NJS Gold pun berjalan relatif cepat, bahkan Naomi pun tidak menyangka akan berkembang sejauh dan secepat itu.


  Logika kita [pemimpin perempuan] harus lebih jalan, jangan pakai perasaan sekali. Sebab, kalau pakai perasaan, jadi subyektif. Kita harus obyektif [sebagai pemimpin perempuan].

Setelah menjajakan perhiasan emasnya ke toko-toko, Naomi akhirnya membuka toko emas. Ia pun ikut berjualan sehingga toko tersebut bisa menjadi ruang bagi dirinya untuk berkenalan dengan preferensi konsumen. Tidak terpikir dalam benaknya untuk mendirikan bisnis melalui usaha yang ia jalani, justru niatnya berjualan perhiasan emas adalah untuk pulang ke kampung halaman. Naomi memiliki cita-cita untuk membangun sekolah bagi disabilitas di kampung halamannya dan alasan ia membangun perusahaan NJS Gold ini tidak berangkat dari diri sendiri. "Saya membangun [NJS] dari awal selama tujuh tahun ini, murni untuk mereka [karyawan]," jelas Naomi.

Naomi Julia Soegianto

Tujuh tahun membangun bisnis perhiasan emas tidak lepas dari berbagai tantangan. Dalam industri perhiasan emas, kompetisi tidak luput dari tantangan Naomi dalam mendirikan NJS Gold. Apalagi reputasinya yang dikenal sebagai anak pemilik perusahaan perhiasan emas raksasa, Naomi kerap dibandingkan. Namun, di bawah kepemimpinannya, Naomi menghadapi berbagai tantangan dengan kebijaksanaan dan mengambil waktu untuk menentukan solusi yang sesuai. Perannya sebagai seorang pemimpin, ia pun belajar untuk mengandalkan keseimbangan antara pikiran dan perasaan.

"Logika kita [pemimpin perempuan] harus lebih jalan, jangan pakai perasaan sekali. Sebab, kalau pakai perasaan, jadi subyektif. Kita harus obyektif [sebagai pemimpin perempuan]," ungkap Naomi. Namun, ia tidak memungkiri pentingnya memiliki jiwa yang mengayomi sebagai seorang pemimpin.

Naomi Julia Soegianto

A Pure Intention Behind Luxury

Perhiasan emas identik dengan kemewahan dan kemegahan, tidak hanya bagi para konsumen yang memakainya tetapi juga para pebisnis yang bergerak dalam industri ini. Namun, Naomi mendirikan NJS Gold tanpa intensi mengembangkan bisnis dan meraup untung bagi diri sendiri, melainkan menyimpan tujuan mulia.

Naomi Julia Soegianto

"Saya memiliki tujuan yang jauh [mendirikan perusahaan]. Alasan perusahaan ini bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga pegawai. Tujuan saya adalah agar anak-anak pegawai saya dapat hidup lebih baik dari mereka [pegawai]," ungkap Naomi. Ia memiliki cita-cita untuk dapat membantu taraf hidup pegawai-pegawainya melalui pendidikan.

Naomi mengakui bahwa salah satu pencapaian besar dalam hidup dan kariernya adalah ketika ia dapat memberikan beasiswa untuk anak-anak para pegawainya. Sebab pada dasarnya, Naomi memiliki keinginan untuk menjadi bagi berkat bagi dunia, apapun bentuknya, selama ia hidup.





Cover Digital | © 2024 Herworld Indonesia