A Sporty Makeover

Wajahnya semakin sering terlihat di layar kaca memerankan beragam peran yang menarik perhatian. Sosok Anya Geraldine, 28, sukses memancarkan aura positif dalam diri.

OLEH : VANESSA MASLI

Mens sana in corpore sano, jiwa yang sehat dalam tubuh yang sehat. Mungkin ungkapan ini yang bisa menggambarkan kehidupan Anya Geraldine saat ini. Di tengah kesibukan kariernya sebagai aktris muda Indonesia, Anya memiliki hobi baru yaitu olahraga. Baginya, olahraga bukan lagi sekadar kegiatan sampingan, melainkan sudah menjadi kebutuhan hidup yang nyatanya berhasil menciptakan pribadi yang lebih positif.

The Active Ambition

Ditemui di pusat kebugaran, Paradigm Fitness, yang berlokasi di SCBD, Jakarta, pagi itu Anya terlihat dengan busana yang sporty, siap untuk melakukan pemotretan sebagai cover Her World Indonesia. Perempuan berambut panjang itu terlihat antusias dan energik. Ia mengaku cukup sering datang ke gym, terutama untuk melatih otot-ototnya. Selain berakting, Anya memang sering terlihat dengan segudang aktivitas olahraga. Tak jarang, ia membagikan rutinitas olahraga ketika berada di gym ke akun Instagram miliknya.

“Selain jadwal shooting, saya lumayan sibuk dengan berbagai jenis olahraga. Awalnya saya hanya mencoba saja tapi lama-lama saya jadi jatuh cinta. Saya baru aktif berolahraga sebenarnya tiga tahun terakhir dan di situlah saya merasakan betul efek positifnya. Mood terasa lebih bagus, bentuk tubuh mulai terlihat, akhirnya saya jadi tidak bisa berhenti,” ungkapnya. Ketika ditanya berapa kali Anya berolaharaga, ia berharap bisa melakukannya setiap hari. Namun karena jadwal shooting yang cukup padat, ia sadar harus bisa membagi waktu dengan lebih baik. “Biasanya saya sempatkan rest day selama satu hari,” lanjut Anya.

Bagi sebagian besar orang, olahraga mungkin jadi “beban” tersendiri yang terkadang menggerus waktu luang. Namun hal itu tidak berlaku pada Anya di mana olahraga sudah menjadi bagian dari gaya hidupnya, sehingga ia tak pernah merasa terbebani untuk berolahraga. “Saya orang yang mudah bosan. Jadi, saya pikir, kalau sekadar pergi ke bar atau makan-makan, nanti sesudahnya perut jadi bloated atau lainnya. Sedangkan kalau saya alihkan dengan olahraga, rasanya menyenangkan dan hasilnya pun jadi sesuatu yang positif,” ujar Anya. Mengaku sebagai orang yang harus selalu bergerak membuat Anya harus berpikir lebih keras untuk menggunakan waktu luangnya, terutama dengan situasi kota Jakarta yang lebih didominasi dengan shopping mall, bar, dan restoran.

Beberapa jenis olahraga yang saat ini tengah diikuti oleh Anya secara intens meliputi tenis, golf, HIIT (High-intensity Interval Training), dan yoga. Lucunya, Anya kurang suka dengan olahraga lari. “Saya masih belum bisa merasakan serunya olahraga lari. Jadi biasanya saya menggunakan olahraga tenis sebagai jalur kardio,” lanjutnya. Pilates juga jadi salah satu olahraga yang digeluti Anya untuk melatih otot.

Kalau ada niat, pasti akan ada waktu untuk berolahraga, di tengah jadwal yang padat sekalipun.

Time Challenge

Kiprah Anya sebagai penikmat olahraga dikenal publik sejak ia ikut bermain dodgeball bersama KUY! Entertainment. Setelahnya, ia juga terlihat tampil dengan beberapa teman selebritas dalam pertandingan tenis. Dengan banyaknya olahraga yang dilakukan, Anya mengaku dirinya merasakan banyak perubahan positif. “Saya menderita insomnia. Tapi setelah berolahraga, tidur terasa lebih mudah. Saat bangun pun, tubuh saya merasa lebih ringan karena mendapatkan waktu tidur yang cukup,” ujar Anya.

Perempuan yang gemar bermain lego dan PlayStation ini juga mengaku bahwa olahraga menjadi caranya untuk memberikan validasi pada diri sendiri. “Mendapat validasi dari orang lain memang menyenangkan. Tapi olahraga bisa memberikan saya validasi yang lebih berdampak. Olahraga memerlukan skill dan fokus. Jadi ketika saya sudah bisa menguasainya, di situlah saya merasa hebat dan powerful,” ujar Anya.

Bukan hanya sehat secara fisik, Anya mengaku kesehatan mentalnya kian meningkat dengan olahraga. “Saya membutuhkan waktu satu tahun untuk bisa mahir bermain golf dan 1,5 tahun untuk bermain tenis. Di situ saya sadar bahwa tidak semua hal bisa dilakukan secara instan. Saya pun belajar untuk menikmati semua prosesnya,” lanjut Anya. Sebagai pemilik zodiak Sagitarius, Anya sadar bahwa dirinya selalu haus akan hal baru. Namun, ia berusaha untuk memilih kegiatan-kegiatan positif demi menyalurkan passion-nya. Sebut saja seperti berkuda dan ski termasuk dalam daftar kegiatan yang pernah dilakukan oleh Anya.

Olahraga tidak hanya membuat tubuh lebih sehat tapi juga kesehatan mental saya meningkat.

Jadwal yang padat memang jadi salah satu tantangan untuk menjaga rutinitas yang aktif. Namun hal ini nyatanya tak membuat Anya kesulitan mencari waktu untuk tetap berolahraga. “Kalau lagi shooting di luar negeri, seperti di Korea kemarin, saya harus ikhlas untuk tidak olahraga dulu walaupun tetap menjaga pola makan. Tapi kalau ada waktu kosong sedikit, saya tetap mencoba untuk book kelas-kelas kecil seperti pilates,” ungkap Anya. Sedangkan ketika berada di Jakarta, sekecil apa pun waktu luang yang tersisa, Anya akan langsung mengisinya dengan kegiatan olahraga. “Walau saya pulang shooting jam 9 malam pun, pasti akan saya gunakan 30 menit – 1 jam untuk berolahraga sebelum tidur. Jadi sebenarnya waktunya pasti ada, hanya saja kadang kita tidak punya motivasi untuk melakukannya,” ujar Anya.

Bicara soal motivasi, perempuan berambut panjang ini merasa bahwa olahraga justru memberikannya insight baru terhadap kehidupan. Anya mengaku bahwa sebelumnya ia mudah merasa insecure terhadap bentuk tubuh. Dengan olahraga, ia justru bisa menghalau semua pikiran negatif yang tiba-tiba muncul. Bagi Anya, ia tidak terlalu membatasi makanan yang masuk ke dalam tubuh. “Semua tergantung pada kuantitas olahraganya. Tapi ada beberapa makanan yang paling enggak bisa dihindari misalnya roti dan croissant!” ungkap Anya.

Aktif berolahraga tentu tidak lepas dari cedera. Nyatanya Anya pun pernah mengalami cedera saat bermain tenis. “Saya pernah mengalami cedera oblique muscle, di mana otot di area perut yang digunakan untuk memutar badan harus robek karena overtrain. Saya sadar saat itu terlalu memaksakan pergerakan hingga akhirnya otot tersebut robek. Karena cedera itu, saya harus beristirahat selama 1-2 minggu dan mengonsumsi pain killer karena sakitnya lumayan berasa,” kenang Anya. Dari peristiwa itu, ia pun menyadari bahwa kita harus sadar dengan batasan tubuh. Sejauh mana kita bisa memforsir tubuh saat berolahraga.

"Di tengah banyaknya jenis olahraga yang digemari oleh Anya, masih ada satu jenis olahraga yang tidak bisa dilakukan oleh aktris satu ini. “Saya tidak bisa berenang! Jadi waktu kecil, saya sebenarnya sempat ikut les renang. Tapi Anya kecil suka banget menonton film Jaws. Jadi, setiap berenang, saya selalu takut akan bertemu dengan hiu di kolam renang,” jelas Anya sambil tertawa.

Ada banyak alasan seseorang memulai gaya hidup yang sehat. Sebagai figur publik yang memiliki wadah besar bagi perempuan-perempuan di Indonesia, Anya merasa punya tanggung-jawab lebih untuk memberikan awareness terhadap pentingnya olahraga. “Dalam mencoba hal apa pun, termasuk olahraga, harus dimulai dari langkah kecil. Dulu awalnya saya juga seperti itu. Jadi kalau sekarang Anda merasa malas atau kurang motivasi, saya pernah berada di posisi itu. Tapi, coba saja dulu dengan mengikuti kelas-kelas kecil. Bisa ajak teman juga untuk menambah semangat. Lalu, set goal. Kuncinya adalah konsisten dan taking baby steps,” tutup Anya mengakhiri wawancara hari itu.