Industri fashion dan juga kecantikan telah menempati spotlight selama beberapa tahun terakhir. Tren dalam fashion dan juga kecantikan yang begitu beragam pun terjadi karena masyarakat semakin sadar akan pentingnya untuk menjaga tampilan. Bukan sekadar untuk tampil menarik, melainkan sebagai bentuk pemberdayaan agar diri merasa lebih percaya diri, powerful, dan dapat mencapai life goals yang ingin digapai.
Mulai dari bagaimana cara mereka berpakaian, merawat diri, bahkan sampai merias diri, menjadi bagian signifikan dalam kehidupan banyak orang. Jadi sudah tidak heran jika kini banyak pameran atau bahkan event penting menonjolkan aspek kecantikan dan fashion. Indonesia Fashion Aesthetics (IFA) menjadi salah satunya yang berusaha menggabungkan keduanya.
Setelah tahun lalu digelar secara perdana, IFA kembali diselenggarakan 10 Februari lalu dengan konsep dan nuansa yang berbeda. Mengusung tema The Precious, IFA menjadi ajang kolaborasi para pelaku industri fashion dan kecantikan-estetika dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan selama sehari penuh. Tak hanya menjadi wadah kolaborasi, tapi perhelatan ini pun ditargetkan untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam meningkatkan penjualan serta juga menjaga eksistensi usaha dan kualitas sumber daya manusia (SDM) lebih berkualitas.
“Dengan mempertimbangkan bahwa fashion dan kecantikan-estetika merupakan sektor yang saling terkait, IFA dihadirkan untuk memperkuat sinergi keduanya sebagai platform prestisius yang menjadi acuan utama bagi pelaku industri fashion dan kecantikan-estetika. Acara ini diharapkan tidak hanya menjadi wadah untuk bertemu, berkolaborasi dan berinovasi, tetapi juga menjadi acuan bagi para penikmat fashion dan kecantikan-estetika kelas atas yang mengutamakan kualitas dan eksklusivitas,” papar Dian Komalasari selaku Founder IFA.
(Baca juga: Where Art Meets Fashion: VERDE X Putu Sutawijaya)
Terdapat serangkaian acara yang dilakukan sebagai bentuk dukungan untuk para pelaku usaha fesyen dan kecantikan estetika memperluas pasarnya. Mulai dari digelarnya fashion show spektakular dalam dua sesi. Pada sesi pertama, terdapat koleksi dari Itang Yunasz, Gita Orlin x Leciel, Lia Afif, Fera Signature by Fera Ali, Unie by Reni Rahardian, Si.Se.Sa, dan MAZU Label yang memanjakan mata. Dilanjutkan dengan sesi kedua yang menghadirkan karya Denny Wirawan, ZETA Privè, HSE by Efnie, Arabelle Scarf, Kursien Karzai, Nada Puspita, Nabila Misha, Ayu Dyah Andari, AMAPOLA milik Paula Verhoven, dan Buttonscarves.
Kemeriahan fashion show ini pun diiringi dengan pameran yang memperlihatkan keragaman produk fesyen dan kecantikan-estetika, yang sekaligus menunjukkan bagaimana perkembangan kedua sektor industri tersebut di Indonesia. Selain menjadi ajang pertunjukkan produk dari dua sektor, IFA pun memberikan apresiasi atas kinerja pelaku usaha sebagai penggerak ekonomi di tanah air melalui penghargaan IFA AWARD 2025.
(Baca juga: Kolaborasi TOTON x Make Over di Dubai Fashion Week 2025)
Beberapa di antaranya yang menerima apresiasi ini terdapat Designer Denny Wirawan untuk kategori The Legend of Fashion Designer, dr. Sari Chairunnisa, Sp.DVE FINDSDV selaku Deputy CEO of ParagonCorp untuk kategori Traiblazer in Beauty Industry Award, dan masih banyak lagi para pelaku industri berpretasi. IFA tahun ini pun menjadi lebih spesial karena kembali menunjukkan kepedulian sosial dengan menghadirkan kegiatan amal sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
(Penulis: Zahrah Pricila)