Siapa yang suka tergoda untuk ngemil sebelum tidur? Entah itu sepotong cokelat, semangkuk mi instan, atau sekadar camilan ringan, makan sebelum tidur seolah jadi ritual wajib bagi sebagian orang. Namun, seringkali kita mendengar mitos "makan sebelum tidur bikin gemuk" atau "menyebabkan gangguan pencernaan". Benarkah demikian? Yuk, simak faktanya di bawah ini!
Sejatinya, tubuh kita tetap bekerja meskipun kita tidur. Organ-organ vital tetap berfungsi, sel-sel beregenerasi, dan proses metabolisme tetap berjalan. Untuk menunjang semua aktivitas tersebut, tubuh membutuhkan energi, yang salah satunya didapat dari makanan. Jadi, anggapan bahwa makan sebelum tidur selalu buruk adalah mitos. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kebiasaan makan sebelum tidur tidak berdampak negatif bagi kesehatan.
Makan sebelum tidur bisa menjadi masalah jika:
- Waktunya terlalu mepet: Makan besar tepat sebelum tidur dapat mengganggu proses pencernaan dan kualitas tidur. Idealnya, beri jeda setidaknya 2-3 jam antara waktu makan malam dan waktu tidur.
- Porsi makan berlebihan: Makan dalam porsi besar, apalagi dengan menu tinggi lemak dan karbohidrat, dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan, gangguan pencernaan, dan penyakit metabolik.
- Jenis makanan yang salah: Makanan pedas, asam, atau berlemak tinggi dapat memicu gangguan pencernaan seperti heartburn dan asam lambung.
Jika tidak dilakukan dengan bijak, makan sebelum tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, antara lain:
- Gangguan pencernaan: Proses pencernaan yang berlangsung saat tidur dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, kembung, dan gangguan tidur.
- Kenaikan berat badan: Kalori yang tidak terpakai akan disimpan sebagai lemak, sehingga berpotensi meningkatkan berat badan.
- Gangguan tidur: Pencernaan yang aktif dapat mengganggu ritme sirkadian dan produksi hormon melatonin, yang berperan penting dalam mengatur siklus tidur.
- Peningkatan risiko penyakit: Beberapa studi mengaitkan kebiasaan makan sebelum tidur dengan peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
Meskipun makan sebelum tidur tidak selalu buruk, ada baiknya kita tetap memperhatikan beberapa hal berikut:
- Pilih makanan ringan dan mudah dicerna: Jika merasa lapar sebelum tidur, pilih camilan sehat seperti buah-buahan, yogurt, atau segenggam kacang-kacangan.
- Perhatikan porsi makan: Konsumsi camilan dalam porsi kecil untuk menghindari kelebihan kalori.
- Hindari makanan dan minuman yang mengganggu tidur: Batasi konsumsi kafein, alkohol, dan makanan pedas atau asam sebelum tidur.
- Jaga jarak antara waktu makan dan waktu tidur: Beri jeda setidaknya 2-3 jam antara waktu makan malam dan waktu tidur.
Makan sebelum tidur tidak selalu buruk, selama kita memperhatikan jenis makanan, porsi, dan waktu makan. Pilih camilan sehat dalam porsi kecil, hindari makanan berat dan minuman yang mengganggu tidur, serta beri jeda waktu yang cukup antara makan dan tidur.
Dengan menerapkan kebiasaan makan yang sehat, kita dapat menikmati camilan sebelum tidur tanpa khawatir akan dampak negatifnya bagi kesehatan.
(Penulis: Deanisha Oktaviani)