Setiap tahun pada bulan Agustus, masyarakat Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Sejak merdeka pada 1945, setiap tahunnya kita merayakan apa yang sudah diperjuangkan para pahlawan di masa penjajahan dulu.
Ada banyak sekali alternatif untuk lebih paham tentang sejarah Bangsa Indonesia, salah satunya melalui media tontonan seperti film. Menambah wawasan tentang sejarah bangsa sangatlah penting. Bukan hanya sebagai edukasi, tapi juga refleksi bagaimana bangsa Indonesia di masa depan di tangan anak muda sebagai penerusnya.
Ini 5 rekomendasi film dari Her World yang bisa kamu tonton dalam memperingati HUT RI ke-79!
1929, Soekarno sempat ditangkap oleh Pemerintah Hindia Belanda di Yogyakarta dengan tuduhan pemberontakan. Ia harus menerima hukuman di penjara Banceuy selama 8 bulan. Sebagai Bapak Proklamator Indonesia, Soekarno punya perjalanan panjang dari masa penjajahan Hindia Belanda sampai penjajahan Jepang. Ada banyak kisah sepanjang hidupnya yang ditampilkan di film Soekarno: Indonesia Merdeka ini. Secara garis besar, film ini adalah biografi perjalanan hidup Ir. Soekarno dari masa ia kecil sampai aksi-aksinya melawan penjajahan Belanda.
Perempuan yang sangat vokal menyuarakan kesetaraan dan emansipasi pada masa penjajahan Belanda salah satunya adalah Raden Ajeng Kartini. Ia lahir dan tumbuh di keluarga ningrat. Dulu, perempuan tidak boleh pergi mengenyam pendidikan. Di dalam budaya saat itu, perempuan hanya diharapkan untuk jadi Raden Ayu dan menikah dengan keturunan Ningrat. Kartini berontak, apalagi setelah ibunya seolah tidak dianggap. Ini jadi kisah yang sangat inspiratif tentang bagaimana Kartini punya tekat yang kuat untuk memperjuangkan kesetaraan dan pendidikan untuk perempuan, setidaknya pada masa itu. Walaupun diambil dengan latar belakang sebelum kemerdekaan Indonesia, film ini masih relevan. Melihat karakter Kartini yang sangat keras menolak kolonialisme lewat surat-suratnya.
(Baca juga: 7 Rekomendasi Film Romance Indonesia yang Tayang di Netflix!)
Gie adalah film biografi dari seorang aktivis mahasiswa, Soe Hok Gie. Gie dikenal dengan kritik-kritiknya yang konsisten. Ia vokal menyuarakan kritik terhadap pemerintahan Soekarno. Tak bias, ia juga turut ambil bagian dalam aksi protes mahasiswa terhadap Orde Baru. Film ini spesial karena Soe Hok Gie terkenal dengan idealismenya sebagai aktivis. Apalagi, ia juga menulis buku dan menuangkan kesehariannya dalam bentuk diary. Diary berjudul Catatan Seorang Demonstran inilah yang jadi inspirasi pembuatan film Gie. Film ini juga menceritakan kisah cinta Gie semasa hidupnya dan aktivitas naik gunung yang digemari Gie.
Kaminah dan Kusdalini, dua perempuan yang dipertemukan di dalam penjara dengan status tahanan politik (tapol). Film You and I mengisahkan persahabatan mereka sampai menua bersama. Film dokumenter ini bercerita tentang pengalaman dua perempuan yang terpaksa dipenjara pada masa Orde Baru, khususnya setelah Tragedi 1965. Seperti tahanan politik pada umumnya, mereka ditangkap paksa tanpa surat penangkapan, tidak ada kejelasan kapan keluar, tak ada pengacara, dan beberapa disiksa selama di dalam tahanan. Sampai usia tua, mereka memutuskan untuk hidup berdua. Narasi dan stigma tentang tapol masih membekas di masyarakat. Itu pula yang membuat Kaminah dan Kusdalini masih harus berjuang setelah keluar dari penjara. Film ini bukan tontonan biasa. Film ini mengisahkan sisi lain tentang tahanan politik Tragedi 1965 dan bagaimana korban harus hidup dengan stigma, bahkan sampai hari ini. Banyak tapol memilih pasrah, padahal negara harusnya bertanggung jawab.
(Baca juga: Dari Pontianak ke Podium, 4 Fakta Tentang Veddriq Leonardo!)
Film bisa jadi alternatif media edukasi yang menyenangkan dan cenderung ringan. Siapa saja bisa menonton dan menikmati film. Itu tadi 4 film seputar sejarah Indonesia yang bisa kamu tonton di bulan kemerdekaan. Dirgahayu Republik Indonesia ke-79!
(Penulis: Katarina Dian)