Food & Travel

Ini 5 Camilan Unik Khas Indonesia! Tertarik?

By : Her World Indonesia - 2024-08-14 15:00:01 Ini 5 Camilan Unik Khas Indonesia! Tertarik?

Camilan jadi makanan pelengkap yang tak lepas dari budaya Indonesia. Biasanya, camilan hadir di acara sederhana sampai acara penting seperti upacara adat ataupun pernikahan. Camilan di Indonesia sangat beragam, mulai dari asin, gurih, hingga mansi. Keberagaman latar belakang Indonesia jadi salah satu alasan mengapa camilannya unik, beragam, dan juga sangat merepresentasikan lokalitas. 

Banyak camilan khas Indonesia yang rasanya manis. Buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia karya Fadly Rahman menjelaskan, hal ini karena sumber daya pangan lokal yang paling umum adalah gula aren atau gula jawa. Bahan pangan ini yang kemudian diolah jadi beragam makanan hingga camilan. 

Ini beberapa camilan unik rekomendasi Her World yang wajib kamu coba!


1. Kue cubit


(Kue Cubit. Foto: Dok. Kadek Bonit Permadi/Canva)


Siapa yang tak asing dengan kue lezat ini. Kue cubit adalah jajanan populer yang terbuat dari campuran susu dan tepung terigu. Kue cubit biasanya dibuat dalam cetakan baja dengan berbagai bentuk. Biasanya, kue cubit dijual oleh pedangang kaki lima di pinggiran jalan. Kue ini juga harus ditunggu beberapa menit sampai siap disantap. Kue cubit dapat disajikan dengan berbagai topping, seperti cokelat, keju, meses, atau bahkan es krim.


2. Sanole

(Sinole khas Malaku. Foto: Dok. Sapapua)


Terbang ke Maluku, kamu akan menemukan camilan yang namanya Sanole. Sanole atau karu-karu adalah jajanan khas dengan bahan dasar tepung sagu yang dicampur dengan parutan kelapa. Bentuknya agak mirip dengan dadar gulung, tapi yang membedakan, sanole berisi gula merah atau gula aren. Adonannya yang gurih dan isian yang manis membuat makanan ini memiliki sensasi meleleh saat dimakan. 


3. Lapet


(Kue lapet khas masyarakat Batak. Foto: Dok. JokoHarismoyo/Canva)


Kini kita berpindah ke Medan, Sumatera Utara. Lapet adalah camilan khas masyarakat Batak yang bahan utamanya terbuat dari bahan sederhana yaitu ketan putih. Cara pembuatannya pun cukup simple, yaitu dengan direbus, dipadatkan, dan dibentuk seperti limas. Lapet biasanya dibungkus di dalam daun pisang, baru kemudian direbus dalam waktu tertentu. Lapet biasanya disajikan polos atau tanpa tambahan apapun, tetapi untuk menambah variasi, lapet biasanya ditambah gula merah. 

Melihat dari perspektif budaya, lapet punya makna penting dalam acara adat masyarakat Batak. Camilan ini adalah makanan wajib di setiap acara adat, hari besar keagamaan, pernikahan, bahkan upacara kematian. Kue lapet dihidangkan sebagai bentuk ucapan syukur kepada kerabat yang datang dan juga sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur atau nenek moyang yang sudah meninggal.


(Baca juga: 5 Rekomendasi Steakhouse di Jakarta!)


4. Dodol


(Dodol, camilan khas Indonesia. Foto: Dok. Tyas Indayanti/Canva)

Makanan khas Jawa Barat ini jadi camilan favorit sebagian besar orang. Teksturnya yang elastis dan semi basah membuat dodol terasa unik. Dodol terbuat dari tepung ketan dan santan kelapa. Ada banyak jenis dodol, tergantung bahan campurannya. Ada yang dicampur gula merah atau buah-buahan. Camilan ini juga ternyata sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram Kuno, lho! 

Sebetulnya, dodol juga ada di berbagai daerah lain seperti Jawa Tengah. Karena ketenarannya, dodol punya banyak sebutan, seperti nian ao atau kue keranjang, wajit, jenang, lempok, gelinak, dan beragam nama lain di berbagai daerah di Indonesia. 


5. Getuk 


(Getuk Lindri, Kue Singkong Indonesia dengan Topping Kelapa. Foto: Dok. Ika Rahma/Canva)

Kalau kamu pergi ke sekitar Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, kamu pasti tidak asing dengan makanan satu ini. Getuk adalah camilan dengan bahan utama singkong yang kemudian direbus. Makanan ini bisa dinikmati dengan mencampurkan gula pasir atau gula merah. Getuk memiliki tekstur yang lembut dengan rasa manis gurih. Tampilannya juga warna-warni, membuat getuk jadi salah satu makanan yang paling diminati. 

Uniknya, jika dilihat dari perspektif sejarah, getuk ada karena langkanya beras pada masa penjajahan Jepang. Masyarakat Magelang memanfaatkan olahan lain dari ketela pohon atau singkong untuk dibuat jadi makanan pokok. Saat itu, beras selaku bahan pokok masyarakat sangat langka dan harganya begitu mahal. Masyarakat Magelang pun memanfaatkan ketela pohon atau singkong sebagai bahan makanan pokok pengganti beras.


(Baca juga: Kenali 3 Minuman Alkohol Lokal Khas Indonesia. Penasaran?)


Itu dia camilan- camilan unik khas Indonesia. Secara geografis, camilan merepresentasikan sumber daya pangan lokal yang ada di Indonesia. Maka karena itu, camilan sangat dekat dengan keseharian masyarakat Indonesia, mulai dari acara sederhana, hingga acara formal seperti upacara adat dan pernikahan. Tertarik coba?



(Penulis: Katarina Dian)



Food & Travel