Life & Health

Kenali 5 Jenis Alergi yang Umum Terjadi di Kulit

By : Her World Indonesia - 2024-07-31 14:20:01 Kenali 5 Jenis Alergi yang Umum Terjadi di Kulit

Alergi kulit bisa dialami oleh siapa saja dan dapat terjadi secara tiba-tiba. Alergi kulit dapat menimbulkam rasa gatal, merah, atau bahkan bengkak. Alergi kulit ini bisa muncul karena berbagai sebab, mulai dari kontak dengan bahan tertentu, makanan, atau bahkan kondisi cuaca. Penasaran dengan macam-macam alergi kulit? Yuk, kenali beberapa jenis alergi yang umum terjadi pada kulit rangkuman Her World di bawah ini.


1. Dermatitis Kontak

(Bercak merah pada kulit menandakan adanya alergi dermatitis. Foto: dok. childrensskincenter/Instagram)


Dermatitis kontak merupakan alergi yang terjadi ketika kulit kamu bersentuhan langsung dengan zat yang memicu alergi atau iritasi. Misalnya, sabun, deterjen, kosmetik, atau bahkan perhiasan. Gejala yang paling sering muncul adalah gatal, kemerahan, dan terkadang kulit mengelupas. 


Dermatitis kontak ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu dermatitis kontak alergi dan iritan. Dermatitis kontak alergi terjadi karena reaksi sistem kekebalan tubuh kamu terhadap zat tertentu, sedangkan dermatitis kontak iritan terjadi karena kerusakan kulit oleh zat iritan. Untuk mencegahnya, hindari kontak langsung dengan bahan-bahan yang kamu tahu bisa memicu alergi, dan selalu gunakan produk yang cocok untuk jenis kulit kamu. Jika kamu merasa ragu, coba tes produk baru di area kecil kulit sebelum menggunakannya di seluruh tubuh.


2. Eksem (Dermatitis Atopik)


(Hindari menggaruk kulit yang alergi menggunakan kuku. Foto: dok. theceliacscene/Instagram)


Eksem atau dermatitis atopik adalah jenis alergi kulit yang sering muncul sejak bayi atau anak-anak, tapi nggak jarang juga muncul di usia dewasa. Gejalanya bisa berupa kulit kering, merah, gatal, dan bisa juga pecah-pecah. Biasanya, eksem muncul di area lipatan kulit, seperti siku, lutut, atau leher. Penyebab pastinya belum diketahui, tapi faktor genetik dan lingkungan diduga berperan besar. Kalau kamu punya riwayat keluarga dengan alergi atau asma, kemungkinan besar kamu juga bisa terkena eksem. Stress, cuaca dingin, dan bahan-bahan tertentu juga bisa memperparah kondisi ini. Untuk mengatasi eksem, kamu bisa menggunakan pelembap secara rutin, menghindari faktor pemicu, dan jika perlu, menggunakan obat yang diresepkan dokter. Ingat, kulit kamu butuh perawatan ekstra, jadi jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika gejala semakin parah.


(Baca Juga:20 Macam-Macam Phile Menarik yang Ada Di Dunia)


3. Urtikaria (Biduran)


(Biduran ditandakan dengan ruam merah yang melebar dan dapat terjadi pada anak kecil. Foto: dok. naturedockids/Instagram)


Urtikaria atau biduran adalah alergi kulit yang ditandai dengan munculnya bentol-bentol merah yang terasa sangat gatal. Bentol ini bisa muncul di satu area tubuh atau menyebar ke seluruh tubuh. Biduran bisa muncul secara tiba-tiba dan biasanya disebabkan oleh reaksi alergi terhadap makanan, obat-obatan, gigitan serangga, atau bahkan stres dan suhu dingin.


Gejala biduran biasanya berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari. Untuk mengatasi biduran, kamu bisa mencoba menghindari pemicu alergi, mengonsumsi antihistamin, atau mengompres area yang terkena dengan air dingin untuk mengurangi rasa gatal. Penting juga untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar terhindar dari pemicu biduran. Jika biduran kamu berlangsung lebih dari enam minggu, segera konsultasikan dengan dokter, karena bisa jadi kamu mengalami urtikaria kronis yang membutuhkan penanganan lebih serius. Semoga kamu tidak mengalami urtikaria kronis ya!


4. Angioedema


(Bengkak pada kulit menyebabkan rasa tidak nyaman. Foto: dok. draanacarolinaalergista/Instagram)


Angioedema adalah jenis alergi kulit yang mirip dengan biduran, tapi biasanya lebih dalam dan melibatkan pembengkakan pada lapisan kulit yang lebih dalam, seperti di sekitar mata, bibir, tangan, kaki, dan tenggorokan. Pembengkakan ini bisa terasa sakit dan membuat kamu merasa tak nyaman. Penyebab angioedema biasanya sama dengan biduran, seperti alergi makanan, obat-obatan, gigitan serangga, atau bahkan paparan sinar matahari. Jika pembengkakan terjadi di area tenggorokan, ini bisa berbahaya dan membutuhkan penanganan medis segera, karena bisa mengganggu pernapasan. Untuk mencegah angioedema, hindari pemicu alergi yang sudah kamu ketahui, dan jika mengalami gejala ringan, kamu bisa mengonsumsi antihistamin untuk meredakannya. Namun, jika gejala parah atau berlangsung lama, segera cari bantuan


5. Dermatitis Herpetiformis


(Disarankan menggunakan obat medis untuk mengurangi gatal yang disebabkan oleh dermatitis herpetiformis. Foto: dok. jjgslc/Instagram)


Dermatitis herpetiformis adalah alergi kulit yang sering dikaitkan dengan penyakit celiac, yaitu kondisi di mana tubuh bereaksi negatif terhadap gluten. Gejala dermatitis herpetiformis biasanya berupa ruam merah dan gatal yang sering muncul di area siku, lutut, punggung, dan pantat. Ruam ini bisa sangat mengganggu dan menyebabkan sensasi terbakar atau menyengat. Jika kamu mengalami dermatitis herpetiformis, kamu harus menghindari makanan yang mengandung gluten, seperti gandum, barley, dan rye. Menjaga pola makan bebas gluten bisa membantu mengontrol gejala dan mencegah ruam kambuh. Jadi, kalau kamu sering mengalami ruam setelah makan makanan tertentu, coba deh konsultasikan dengan dokter dan cek apakah kamu punya sensitivitas terhadap gluten.


(Baca Juga: Kenali Gejala Penyakit Jantung Koroner Pada Wanita)


Beberapa jenis alergi ini memang umum terjadi di kulit, tetapi pastikan kamu juga menemukan cara untuk mengatasinya. Semoga bermanfaat!


(Penulis: Muhammad Dzikry Candra N)


Life & Health