Saat menelusuri pengalaman bersantap yang menarik, Jepang kian menjadi pilihan utama. Sebab, Jepang terkenal kental akan tradisi dan kebudayaannya. Bahkan tradisi tersebut pun diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari warga lokalnya. Mulai dari tata cara berpakaian hingga makanan memiliki unsur budayanya. Melekatnya tradisi tersebut membuat kulineran ala Jepang selalu memikat banyak orang dan menumbuhkan rasa penasaran yang tinggi.
Alhasil, rasanya sudah tak asing lagi jika menemui setidaknya restoran yang menyajikan kulineran khas Jpeang di berbagai sudut tiap negara. Tak hanya persoalan menu makanannya saja, tata cara dining khas Jepang kerap menjadi sorotan. Dari sekian keberagaman tata cara kulineran, omakase menjadi salah satunya yang paling laris diminati banyak orang.
Nama 'omakase' berasal dari bahasa Jepang itu sendiri yang berarti “percayakan kepada chef” atau “pilihan chef”. Dining style di restoran pada umumnya berupa memesan menu yang kamu inginkan. Sementara dalam konsep omakase, kamu hanya perlu duduk manis dan menerima sajian pilihan para koki. Biasanya para koki akan menunjukkan keahlian mereka dan menyajikan hidangan yang variatif sesuai keahlian dan bahan-bahan segar musiman yang tersedia. Kamu akan dibawa menelusuri perjalanan rasa yang beragam.
Asal usul omakase ini melekat pada sejarah kemakmuran masyarakatnya. Awalnya sushi dipandang sebagai makanan elit para bangsawan karena mahal sehingga tak semua orang mampu membelinya. Namun, di tahun 1990-an, perekonomian Jepang meningkat termasuk para warga negara Sakura tersebut. Alhasil mereka pun menjadi lebih mampu dan dapat mencicipi berbagai restoran sushi. Meski begitu, mereka masih awam dengan menu-menu sushi sehingga kebingungan untuk memilihnya. Berkaca pada fenomena tersebut, para restoran melahirkan konsep omakase sebagai alternatif dan diimplementasikan di berbagai restoran untuk memudahkan para pelanggan. Kini teknik omakase pun tak hanya dilakukan di restoran sushi, tapi juga restoran ramen, teppanyaki, dan semacamnya.
(Baca juga: Rayakan Pertengahan Musim Gugur dengan Kue Bulan ala JIA)
Tak hanya soal mencicipi hidangan hasil kreasi para koki yang berkualitas, terdapat fakta menarik seputar omakase yang bikin kamu wajib untuk mencobanya!
Terkadang saat perut terasa begitu lapar, pikiran pun jadi semrawut dan kebingungan untuk memilih menu. Belum lagi ditambah dengan menunggu proses pemesanan yang lama. Kejadian tersebut tentu dapat merusak mood dining kamu bukan? Untuk menghindarinya, kamu bisa beralih ke restoran dengan sistem omakase! Tak perlu kebingungan memilih menu, kamu hanya perlu duduk manis dan menyaksikan koki menghidangkan menu andalannya. Perut yang keroncongan pun akan segera teratasi seraya mencicipi cita rasa yang beragam.
Omakase memberikan pengalaman dining yang berkesan. Sebab, kamu tak hanya menikmati hidangan, tapi juga berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan kokinya. Biasanya koki omakase ingin terlibat dalam percakapan untuk menjelaskan bagaimana proses berpikir di balik setiap makanan yang ia hidangkan. Jadi rasa penasaranmu seputar sejarah, inspirasi, dan semacamnya dari makanan yang disajikan dapat terungkap. Momen intimate pengunjung dengan koki menjadi keunggulan dari omakase dibandingkan jenis dining pada umumnya.
Aroma dan tampilan hidangan menjadi dua hal penting yang seringkali menentukan nafsu makan kita saat melihat sajiannya. Terkadang ada tata hidangan yang kurang memikat sehingga membuat kita bosan atau tidak tertarik untuk menghabiskannya. Sebaliknya, para koki yang menghidangkan menu omakase sangat memperhatikan tampilan tiap menu dengan menerapkan seni dalam proses perpaduan bahan-bahan. Mulai dari memainkan warna yang segar hingga rasa yang variatif membuat tiap hidangan seperti karya visual. Tak hanya mata, seluruh inderamu akan terangsang untuk segera mencicipi hidangannya.
(Baca juga: Ini 4 Pengganti Minyak Goreng Buat Kamu yang Lagi Diet)
Omakase menjadi pilihan momen bersantap yang pas untuk kamu yang ingin eksplor menu makanan unik, namun tetap memperhatikan rasa. Selain menelusuri cita rasa yang variatif, omakase pun memberikan peluang menelusuri makna di balik hidangan bersama koki yang membuatnya. Apabila kamu pemula yang ingin mencoba omakase, terdapat beberapa do's and don'ts yang disarankan, di antaranya hindari memakai parfum karena dapat merusak aroma lembut dari hidangan yang disajikan. Selain itu, utamakan untuk langsung menyantap dibandingkan memotret tiap makanan yang diberikan agar menjaga cita rasa hidangannya. Apabila kamu tetap ingin mengabadikan momen omakase, sebaiknya tanyakan pada koki terlebih dahulu secara sopan apakah kamu boleh untuk memotret hidangannya. Setelah mengupas tuntas seputar omakase bersama Her World, apakah kamu semakin tertarik untuk mencobanya?
(Penulis: Zahrah Pricila)