Food & Travel

Beri Nuansa Baru, Charkoal Terapkan Teknik Primitive-cooking

By : Her World Indonesia - 2024-06-11 13:00:01 Beri Nuansa Baru, Charkoal Terapkan Teknik Primitive-cooking

Makna dari kuliner kini mulai bergeser secara perlahan. Awalnya kuliner dipandang sebagai kegiatan menjelajahi cita rasa santapan yang berbeda. Namun, kini orang-orang berkuliner untuk merasakan suasana dan pengalaman bersantap yang tak pernah dirasakan sebelumnya. Filosofi menu, teknik, dan suansa tempat makan menjadi faktor yang mempengaruhi kesenangan dan kepuasan para foodie. Berbagai restoran pun akhirnya berinovasi untuk menciptakan menu dan konsep restoran yang variatif. Jadi tak heran kalau tiap minggunya akan ada restoran baru yang viral berseliweran di media sosialmu.


Charkoal menjadi salah satu restoran yang mengusung konsep berbeda. Serupa dengan namanya yang diambil dari kata charcoal, restoran yang terletak di kawasan SCBD ini menghadirkan konsep memasak primitive-cooking dengan api, kayu, dan arang. Seperti yang kamu tahu, metode masak tersebut yang dulunya khas di Indonesia sudah mulai ditinggalkan dan beralih ke kompor listrik atau gas. Meski primitive-cooking ini terkesan lebih kompleks, aroma dan cita rasa yang dihasilkan lebih unik dan mengunggah selera.


(Baca juga: Ada Acara Kuliner Terbesar di Tangerang, Catat Tanggalnya!)


Tawarkan Dua Set Menu yang Berganti Setiap Enam Bulan 


(Chef Adhit hidangkan kreasi menu yang berkualitas. Foto: Dok. Charkoal)


Keistimewaan Charkoal tak hanya terletak pada teknik memasaknya, tapi juga pada kreasi masakan yang dihidangkan. Terdapat dua set course menu, yang terdiri dari 14-course Degustation Menu dan 17-course Chef’s Journey yang nantinya akan berganti setiap enam bulan sekali. Salah satu menu menariknya adalah Murray Cod yang dihidangkan dengan saus orange kombucha vinaigrette yang bertujuan untuk meningkatkan rasa hidangan yang nikmat. Menariknya lagi, menu ini melewati proses persiapan yang panjang, yaitu menggunakan teknik dry-aging untuk mendapatkan tekstur kulit ikan dan padupadan rasa yang pas.


Tak hanya pada menu Murray Cod, beberapa menu lainnya pun melalui persiapan yang bertahap, di antaranya memilih bahan-bahan premium seperti Jamón ibérico Cinco Jotas dan Pure Bred Wagyu Picanha. Selain itu, melakukan fermentasi selama beberapa waktu dan juga proses smoking (pengasapan). Kreasi rasa yang kompleks ini pun melibatkan campur tangan Chef Adhitia Julislandi, yang sudah berpengalaman di industri hospitality, food, and beverages selama lebih dari 10 tahun.


“Saya sangat bangga bisa berinovasi di Charkoal, di mana saya bisa berkarya dan mengembangkan industri kuliner di Indonesia. Di Charkoal, tamu juga bisa melihat furnace fire (tungku pembakaran), alat yang kami gunakan di restoran bisa memanaskan api hingga 700 derajat Celcius. Setiap hidangan yang dihadirkan di Charkoal bukan hanya sekedar pemuas selera, melainkan sebuah karya seni yang menggabungkan dedikasi terhadap detail dan inovasi saya,” tutup Chef Adhit.


(Baca juga: 5 Makanan Khas Indonesia Ini Cocok Untuk Kamu yang Vegan!)


Orang-orang kini semakin memperhatikan setiap filosofi dari nuansa dan menu yang dihidangkan. Alhasil berbagai restoran perlu berinovasi untuk menawarkan pengalaman kuliner yang berbeda dan berkesan. Charkoal khususnya hadir untuk menyambut para pencinta kuliner yang merindukan aroma dan cita rasa santapan dengan teknik memasak tradisional. Bagi kamu yang tertarik untuk mencoba bisa mencari tahu informasi selengkapnya di Instagram @charkoal_jkt.


(Penulis: Zahrah Pricila)


Food & Travel