3 Tips Menghadapi Pasangan Yang Lagi Burnout, Penasaran?

Pasanganmu terlihat lebih murung, mudah marah, dan selalu merasa lelah? Gejala yang nampak tersebut biasanya tanda seseorang sedang mengalami burnout. Apabila dibiarkan, pasanganmu akan kehilangan motivasi menjalani hari, menurunnya kinerja, dan munculnya sikap negatif terhadap dirinya atau orang sekitar.

Burnout menjadi permasalahan fisik dan emosional yang melelahkan. Terkadang hanya mengandalkan diri sendiri pun belum tentu membuat kondisi diri menjadi lebih baik. Bagi penderita burnout, kehadiran sosok yang berarti dapat membuat mereka membaik. Namun, menghadapi orang yang burnout memang bukan perkara mudah. Ada beberapa tindakan yang mungkin saja memicu kembali emosi negatif dalam diri pasangan. Jika kamu sedang mengalami hal serupa dan bingung cara memberikan dukungan yang benar, kamu bisa ikuti sederet tips di bawah ini!

1. Komunikasi Secara Terbuka

(Berikan ruang untuk pasanganmu bercerita. Foto: Dok. Anastasia Shuraeva/Pexels)

Orang yang mengalami burnout sangat membutuhkan pundak untuk bersandar. Benak dan hati mereka terlalu penuh dengan berbagai pikiran negatif. Alhasil kamu perlu meyakinkan pasanganmu bahwa kamu mau mendengarkan perasaan dan kekhawatiran mereka. Cobalah untuk mendengarkan secara aktif tanpa menghakimi atau mengkritik. Kemudian, jangan mendesak pasanganmu untuk bercerita secara tergesa-gesa. Biarkan mereka memproses semuanya secara perlahan.

2. Berikan Dukungan Lewat Tindakanmu

(Ruangan yang bersih bisa membantu mood pasanganmu membaik. Foto: Dok. cottonbro studio/Pexels)

Jangan heran jika kamu melihat ruangan pasanganmu yang berantakan seperti tidak terurus sehari-harinya. Seseorang yang burnout biasanya akan lebih merasa tak bertenaga, emotionless, dan tidak memiliki motivasi. Mereka akan lebih memilih untuk mengurung diri dan tidak memperhatikan sekitarnya. Untuk meringankan beban mental dan fisik yang lagi dialaminya, kamu bisa membantu mereka melakukan beberapa pekerjaan rumah. Menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman pun bisa membuat pasangan merasa lebih baik nantinya.

3. Mengingatkan Kenangan yang Indah

(Bersantai bersama bisa mengalihkan pikiran negatif pasanganmu. Foto: Dok. cottonbro studio/Pexels)

Saat alami burnout, akan ada fase diri terus menerus teringat pada memori buruk tentang dirinya. Biasanya mereka akan melihat dirinya sebagai sosok yang punya banyak kekurangan dan menjadi tak percaya diri. Apabila pasanganmu ada di fase ini, ajak mereka untuk mengenang masa-masa yang indah entah itu bersama dirimu atau orang terdekatnya.

Lakukan tips ini dengan bertanya, bercerita, atau menunjukkan foto dan film kepada pasangan terkait memori yang indah. Kamu juga bisa menanyakan kenangan berharga bagi mereka. Bahkan beberapa penelitian menunjukkan kalau nostalgia dapat menurunkan tingkat stres dan menignkatkan kebahagiaan, lho!

Sebagai supportive partner, kamu perlu memahami bahwa proses melewati burnout akan memakan waktu. Seiring berjalannya waktu, ada kemungkinan kamu pun akan merasakan kelelahan yang dialami pasanganmu. Jadi, jangan lupa untuk merawat diri sendiri selama mendukung pasanganmu pulih. Lakukan berbagai aktivitas positif seperti olahraga, bersosialisasi, dan menerapkan mindfulness.

(Penulis: Zahrah Pricila)