Life & Health

ARTJOG 2024: Berinteraksi dengan Karya Seni!

By : Her World Indonesia - 2024-10-31 15:00:02 ARTJOG 2024: Berinteraksi dengan Karya Seni!

Yayasan Hita Pranajiwa Mandaya, sebagai penyelenggara, kembali menghadirkan ARTJOG, sebuah festival seni kontemporer yang sudah sangat dikenal di Indonesia. Tahun ini, ARTJOG 2024 mengusung tema "Motif: Ramalan," dan resmi dibuka pada 28 Juli 2024. Mengambil tempat di Jogja National Museum, festival ini tidak hanya menjadi ruang pameran seni, tetapi juga tempat pertemuan antara seni dan masyarakat yang penuh makna. Sebagai sebuah acara seni tahunan, ARTJOG terus berkembang dengan menghadirkan karya-karya inovatif dari seniman-seniman berbakat. Pada tahun ini, tema "Motif: Ramalan" mengajak kamu untuk menelusuri benang merah antara masa lalu, peristiwa saat ini, dan harapan masa depan. Dengan konsep yang unik ini, ribuan pengunjung dapat melihat karya-karya yang penuh dengan makna mendalam dan refleksi atas dunia yang terus berubah. Penasaran dengan karya-karya yang hadir di ARTJOG? Yuk, simak!


Karya Seni Suara Keheningan dan Pranata Mangsa: Mangsa 1-12


(Karya Agus Suwage & Titarubi yang berjudul "Suara Keheningan." Foto: dok. ARTJOG 2024)


(Karya Subandi Giyanto pada ARTJOG 2024 dengan judul "Pranata Mangsa, Mangsa 1-12." Foto: dok. ARTJOG 2024)


Salah satu karya seni yang paling mencuri perhatian adalah kolaborasi antara Agus Suwage dan Titarubi dalam karya berjudul Suara Keheningan. Karya ini dipresentasikan di sebuah bangunan khusus di depan Jogja National Museum, lengkap dengan beberapa bilik di sepanjang lorongnya. Dalam karya ini, kamu bisa mendengarkan rekaman doa, pepatah, dan pujian dari masyarakat adat yang diiringi dengan instalasi objek-objek berbentuk telinga. Karya ini menawarkan pengalaman reflektif, mengingatkan kita akan suara alam dan kehidupan manusia yang sering terlupakan di tengah hiruk pikuk dunia modern.


Selain itu, ARTJOG 2024 tidak hanya menampilkan karya dari seniman dewasa, tetapi juga memberikan ruang bagi anak-anak dan remaja melalui program ARTJOG Kids. Sebanyak 36 anak dan remaja ikut serta dalam program ini, menunjukkan bahwa dunia seni bisa dijelajahi oleh semua usia. Salah satu karya yang menonjol adalah Pranata Mangsa: Mangsa 1-12 oleh Subandi Giyanto, yang menampilkan lukisan-lukisan dengan figur wayang yang menggambarkan sistem penanggalan Jawa. Karya ini menjadi cerminan tradisi yang kaya akan makna, sekaligus pengingat akan warisan budaya yang patut dijaga.


(Baca Juga: Ingin Sehat? Ini 4 Manfaat Minum Minyak Ikan Secara Rutin)


Seni sebagai Refleksi Kehidupan

(Karya Agnes Hansella pada Exhibition di ARTJOG 2024 yang berjudul "A Message to You." Foto: dok. ARTJOG 2024)



(Karya Asmoadji pada pameran seni di ARTJOG 2024 yang diberi judul "Kota Baru." Foto: dok. ARTJOG 2024)


Karya seni di ARTJOG 2024 tidak hanya sebagai bentuk ekspresi, tetapi juga sarana untuk merefleksikan kehidupan. Misalnya, karya A Message to You oleh Agnes Hansella, yang menggunakan pita kaset dan teknik makrame untuk menghubungkan lirik-lirik musik dari masa lalu dengan pesan yang relevan bagi penonton hari ini. Karya ini mengajak kita untuk melihat bagaimana musik, sebagai bagian dari kehidupan, dapat menjadi "ramalan" yang menghubungkan masa lalu dan masa kini.


Sementara itu, karya Asmoadji berjudul Kota Baru menggambarkan pertumbuhan populasi di kota besar yang tidak seimbang dengan ketersediaan lahan. Dengan menggunakan bahan-bahan seperti seng bekas, potongan kayu lapis, dan objek sehari-hari, karya ini mengajak kamu untuk melihat realitas kehidupan perkotaan yang semakin padat.


Karya Interaktif di ARTJOG 2024

(Karya Koh Kai Ting & Aw Boon Xin pada ARTJOG 2024 yang diberi judul "Kutuku dan Kutumu." Foto: dok. ARTJOG 2024)



(Karya Trio Muharam pada ARTJOG 2024 yang diberi judul "Noir: Under Construction History of Surrealism and Consumerism Days." Foto: dok. ARTJOG 2024)


Salah satu daya tarik dari ARTJOG 2024 adalah kesempatan bagi pengunjung untuk berinteraksi langsung dengan karya seni. Koh Kai Ting & Aw Boon Xin, misalnya, menampilkan karya Kutuku and Kutumu yang menggabungkan seni instalasi dengan teknologi Augmented Reality. Kamu bisa memindai token NFC yang tersedia untuk melihat gambar kutu dalam bentuk interaktif. Pengalaman ini menambah kedalaman dalam menikmati seni dengan cara yang unik dan modern.


Selain itu, ada karya Noir: Under Construction History of Surrealism and Consumerism Days oleh Trio Muharam menggunakan QR Code sebagai media seni. Pengunjung bisa memindai kode untuk mendapatkan ilustrasi tersembunyi yang kemudian dicetak pada struk belanja dan dibawa pulang. Karya ini mengajak kamu untuk bermain-main dengan konsep seni yang tak hanya bisa dinikmati di ruang pamer, tetapi juga bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.


Melintasi Batas Antara Dunia Nyata dan Virtual

(Karya Nona Yoanishara yang menggunakan teknologi Electroencephalograph pada ARTJOG 2024 diberi judul "Brain Dead: A Circuit of Mind." Foto: dok. ARTJOG 2024)


Karya Brain Dead: A Circuit of Mind oleh Nona Yoanishara membawa kamu ke dalam eksplorasi tentang pikiran manusia dan dunia virtual. Dengan menggunakan teknologi Electroencephalograph (EEG), kamu bisa merasakan bagaimana otak manusia bekerja dan memproses informasi dalam bentuk visualisasi grafik. Karya ini mengajak kamu untuk menyelami kompleksitas pikiran dan batas antara dunia nyata dan virtual. 


Ruang untuk Menghentikan Waktu


(Karya unik ini dibuat oleh Julian Abraham atau Togar dipamerkan di ARTJOG 2024. Karya ini diberi judul "Ruang Elok Sarat Tempo." Foto: dok. ARTJOG 2024)


Salah satu pengalaman yang tak boleh kamu lewatkan di ARTJOG 2024 adalah karya Ruang Elok Sarat Tempo oleh Julian Abraham ‘Togar’. Karya ini mengundang pengunjung untuk mengalami sebuah perhentian sementara di sebuah ruangan yang dilengkapi dengan berbagai instrumen musik. Dalam ruang ini, kamu bisa berinteraksi langsung dengan alat-alat musik yang tersedia dan merasakan keintiman bunyi dengan cara yang unik. Ruang Elok Sarat Tempo memberikan pengalaman mendalam dalam memahami dan meresapi bunyi, sekaligus menawarkan momen hening di tengah keramaian pameran.


(Baca Juga: Hangout di TOPGOLF Jakarta: Perpaduan Olahraga & Teknologi!)


Itu dia ARTJOG 2024 yang hadir bukan hanya sebagai pameran seni biasa. Festival ini mengajak kamu untuk berinteraksi, berefleksi, dan menyelami berbagai perspektif yang ditawarkan oleh seni kontemporer. Dengan beragam karya dan program pendukung yang menarik, kamu akan merasakan pengalaman seni yang mendalam dan penuh makna. Bagi kamu yang belum sempat berkunjung, ARTJOG 2024 - Motif: Ramalan yang sudah terselenggara dari tanggal 28 Juli - 1 September 2024. Kamu bisa berkunjung lagi di ARTJOG 2025 pada bulan Juni. Jadi, kamu jangan sampai melewatkan kesempatan untuk terlibat langsung dalam salah satu acara seni terbesar di Indonesia ini ya, kamu bisa mendapatkan informasinya melalui website resmi dari ARTJOG!


(Penulis: Muhammad Dzikry Candra N)


Life & Health