Band legendaris asal Inggris, Coldplay, menggunakan sampah plastik dari Indonesia untuk vinyl album yang bertajuk Moon Music. Uniknya, asal sampah plastik yang diambil dari sungai Cisadane, Tangerang. Coldplay telah berinvestasi dalam penggunaan sampah plastik dengan melalui dukungan terhadap The Ocean Cleanup yakni lembaga yang berfokus pada pengurangan polusi plastik.
The Ocean Cleanup merupakan lembaga nirlaba yang didirikan warga negara Belanda, Boyan Slat, pada 2013. Selain Indonesia, Coldplay juga mengambil bahan plastik dari Malaysia.
Setiap album vinyl seberat 140 gram yang terbuat dari sembilan botol plastik PET daur ulang yang diambil dari limbah pasca-konsumen. Selain itu, vinyl yang terbuat dari sampah plastik ini diklaim dengan mereduksi emisi karbon hingga 85 persen pada prosesnya. Hal ini dapat membedakan dari vinyl pada umumnya.
Tentunya, band ini memberikan inovasi lainnya dengan merilis album ini dalam bentuk CD yang disebut sebagai EcoCD. CD ini terbuat dari 90 persen bahan polikarbonat daur ulang.
“Memastikan plastik yang telah kami tangkap, tidak akan pernah kembali ke laut adalah hal yang penting bagi misi kami. Dan saya sangat antusias dengan melihat bagaimana kami akan terus berinovasi dengan Coldplay dan mitra kami lainnya untuk membersihkan lautan dari plastik bersama-sama,” tutur Boyan Slat.
Hal tersebut menjadikan album ini sebagai cara yang paling inovatif di industri musik untuk mengurangi dampak lingkungan. Maka dari itu, Coldplay terus menunjukkan kepedulian terhadap planet kita melalui karya seni. Lalu, Coldplay menyatakan bahwa vinyl tersebut akan menjadi album pertama di dunia yang terbuat dari sampah plastik. Wah, keren sekali!
Band ini ingin mendorong para penggemar untuk aktif dalam inovasi yang ramah lingkungan. Lalu, Moon Music menampilkan lagu yang termasuk kolaborasi dengan beberapa musisi ternama seperti Little Simz, Burna Boy, Elyanna dan TINI.
(Baca Juga: Jakarta Muslim Fashion Week 2025)
Sebelum itu, band pelantun ‘Yellow’ itu juga sempat melakukan konser di Indonesia pada 2023 lalu dengan melakukan gerakan yang bertajuk Go Green agar para penggemar dapat mengisi ulang air minum pada saat di venue. Lalu, aturan ini diperbolehkan hanya untuk air botol air minum plastik transparan. Sementara, untuk tumbler besi dan beling tidak diperbolehkam untuk dibawa.
Inovasi lainnya, konser yang telah diselenggarakan di Indonesia juga menggunakan sistem baterai elektrik.
(Baca Juga: Ada Baek Jong Won, Ini 4 Acara Masak Korea Seru Wajib Nonton)
“Kini, di tahun kedua tur, kami telah mulai menjalankan seluruh pertunjukan seperti audio, cahaya, laser dan lainnya dengan menggunakan sistem baterai elektrik yang memungkinkan kami menggunakan 100 persen energi terbarukan seefisien mungkin,” tutur Coldplay.
Cara Coldplay dengan peduli lingkungan, membuat para penggemar untuk ikut dan sadar akan partisipasi ini.
(Penulis: Sania Zelikha)