Life & Health

Gebrakan Meghan Markle Jadi Editor Tamu Vogue Inggris

By : Rahman Indra - 2019-07-29 12:24:00 Gebrakan Meghan Markle Jadi Editor Tamu Vogue Inggris


Meghan Markle membuat kejutan dengan menjadi editor tamu pertama untuk majalah Vogue Inggris. Menangani edisi September 2019, aktris yang kini Duchess of Sussex itu dikabarkan telah sibuk menyunting majalah sejak tujuh bulan lalu, saat masih mengandung putra pertamanya Archie. 

Buckingham Palace pada Minggu (28/7) mengumumkan bahwa Meghan yang masih dalam cuti habis melahirkan, menggunakan kesempatan langka tersebut untuk fokus pada perannya ini. Pasangan Pangeran Harry tersebut juga terlibat dalam edisi khusus yang memilih 15 perempuan yang melabrak batas dan berpengaruh di edisi yang diberi judul 'Forces for Change'. 

Edward Enninful, pemimpin redaksi Vogue Inggris mengungkapkan adalah sebuah kehormatan bisa bekerjasama dengan Meghan. "Seperti yang bisa dilihat, ia (Meghan) melihat lebih luas dan kompleks, apakah pada mereka yang memberi fokus pada pemberdayaan perempuan, kesehatan mental, atau ras," ujarnya seperti dikutip dari cbsnews

Edisi khusus 

Pada edisi yang disunting Meghan, terdapat 15 perempuan terpilih yang dinilai 'memiliki dampak dan berperan dalam kesetaraan, keadilan dan berpikiran terbuka'. Wajah masing-masing tokoh berurut menghiasi sampul majalah, dengan satu di antaranya ruang kosong yang seolah 'cermin' sehingga pembaca dapat menempatkan dirinya sendiri dan termotivasi untuk menggunakan platform untuk membuat perubahan di sekitarnya. 

Adapun daftar 15 perempuan terpilih di edisi Forces for Change, Vogue Inggris September 2019 itu, yakni: Adwoa Aboah model dan aktivis kesehatan mental, Adut Akech model dan mantan pengungsi, Ramla Ali petinju dan mantan pengungsi, Jacinda Ardern Perdana Menteri Selandia Baru, Sinead Burke dosen dan advokat, Gemma Chan aktris dan aktivis, Laverne Cox aktris, produser dan aktivis LGBTQ, dan Jane Fonda, aktris dan aktivis.

Berikutnya, ada Salma Hayek Pinault aktis, produser dan aktivis hak wanita, Francesca Hayward penari Royal Ballet, Jameela Jamil aktris dan aktivis, Chimamanda Ngozi Adichie penulis, Yara Shahidi aktris dan pendiri Eighteen x 18, Greta Thunberg aktivis peduli climate change dan Christy Turlington Burns model dan pendiri Every Mother Counts. 



"Dalam memformulasikan konten untuk edisi Forces for Change, saya tahu saya ingin buat sesuatu yang tak hanya bicara tentang di mana posisi kita sekarang, tapi di mana kita harap kita akan berada nanti," ungkap Meghan dalam tulisannya. 

Tak seperti Putri Diana dan atau Kate Middleton yang menghiasi sampul Vogue, Meghan markle tak muncul di halaman sampul majalah. 

Fotografer Peter Lindberg dipilih untuk memotret para tokoh perempuan terpilih. Dalam instruksi yang disampaikan Meghan padanya, ia hanya diminta untuk menampilkan kondisi yang real. "Saya ingin lihat freckles," ujarnya meniru Meghan. 

Permintaan ini bukannya tanpa alasan. Pada saat diwawancarai majalah Allure dua tahun lalu, Meghan mengungkapkan bahwa ia tak begitu suka ketika skin tonenya diubah dan freckles di wajahnya diedit kala photoshoot. 



Edisi September ini juga memuat wawancara khusus Meghan Markle dengan mantan ibu negara AS, Michelle Obama. Keduanya mengupas akan peran sebagai ibu, refleksi akan masa muda, dan masukan Michelle Obama untuk putri-putrinya. 

Selain itu, Pangeran Harry pun turut mewawancarai Jane Goodall, primatologis ternama akan bagaimana menjaga dan melindungi bumi. 

Enninful mengungkapkan gagasan kolaborasi majalah Vogue dengan Meghan muncul awal Januari lalu. Usai bertemu dalam suatu ajang minum teh, mereka bertukar pikiran. Meghan lalu mengirimkan pesan pada Enninful sekiranya ia bisa memertimbangkan ada edsisi khusus kolaborasi Vogue dengannya. 

Edisi September majalah Vogue Inggris dijual mulai 2 Agustus mendatang. 

 


Life & Health