Sex & Relationship

7 Ciri Micro Cheating yang Perlu Kamu Waspadai

By : Her World Indonesia - 2025-04-26 15:00:01




Dalam sebuah hubungan, kepercayaan adalah pondasi utama. Namun, tidak semua bentuk perselingkuhan terlihat begitu jelas. Ada juga bentuk perselingkuhan kecil yang kerap kali tidak disadari, tapi tetap bisa melukai hati pasangan ini disebut sebagai micro cheating. Jika kamu sedang menjalin hubungan, penting untuk memahami apa saja ciri-ciri dari micro cheating agar bisa lebih peka dan menjaga keutuhan hubungan kamu.

Micro cheating adalah perilaku yang tampaknya sepele, tapi sebenarnya menyimpan niat tersembunyi untuk melibatkan orang lain secara emosional di luar hubungan kamu. Meskipun tindakan ini belum sampai pada tahap fisik, dampak emosionalnya bisa sangat dalam.

Berikut adalah beberapa ciri dari micro cheating yang perlu kamu ketahui.


1. Menyembunyikan Interaksi dengan Orang Tertentu



(Berbagai ciri dari micro cheating. Foto. Dok. Cottonbro Studio/ Pexels)


Jika pasangan kamu sering menghapus pesan atau merahasiakan komunikasi dengan seseorang secara khusus, ini bisa menjadi tanda micro cheating. Misalnya, mereka menghindari kamu melihat isi obrolan di media sosial atau aplikasi pesan lainnya. Kamu mungkin merasa ada yang ditutupi, tapi tidak bisa langsung membuktikannya.


(Baca Juga: Merasa Patah Hati? Hadapi Putus Pertemanan Dengan Cara Ini)


2. Menghabiskan Waktu Emosional dengan Orang Lain

Seseorang bisa dianggap melakukan micro cheating saat mereka lebih nyaman berbagi cerita, keluh kesah, atau perasaan pribadi kepada orang lain selain pasangan resminya. Kalau kamu merasa pasanganmu lebih terbuka pada orang lain dibandingkan padamu, mungkin ada kedekatan emosional yang mulai melewati batas.


3. Flirting Secara Halus tapi Konsisten


Micro cheating bisa muncul dari kebiasaan menggoda (flirting) yang terlihat “main-main,” tapi dilakukan secara terus-menerus. Misalnya, pasanganmu suka memberikan komentar genit di media sosial orang lain, atau sering memuji dengan nada menggoda yang tidak pantas bagi seseorang yang sudah berkomitmen.


4. Menghindari Menyebut Pasangan Saat Bersosialisasi



(Berbagai ciri dari micro cheating. Foto. Dok. Cottonbro Studio/ Pexels)


Jika pasangan kamu cenderung tidak menyebut status hubungannya ketika berkenalan dengan orang lain, terutama lawan jenis, ini bisa menjadi sinyal peringatan. Ketika kamu sudah berkomitmen, menyembunyikan keberadaan pasangan dari lingkungan sosial bisa menjadi pertanda bahwa ada keinginan untuk membuka peluang dengan orang lain.


5. Saling Kirim Konten yang Bersifat Pribadi


Micro cheating juga bisa muncul saat ada pertukaran foto, video, atau pesan yang bernada intim atau pribadi dengan orang lain. Meskipun isi pesannya tidak sepenuhnya seksual, intensitas komunikasi seperti ini bisa membangun kedekatan yang melewati batas hubungan biasa.


6. Mengutamakan Komunikasi dengan Orang Tertentu


Kamu mungkin mulai merasa pasanganmu lebih sering memeriksa ponselnya, tertawa sendiri saat membalas pesan, atau tampak terganggu jika tidak bisa membalas pesan dari seseorang secara cepat. Prioritas komunikasi yang tidak wajar ini bisa menjadi ciri bahwa hubungan emosionalnya dengan orang lain mulai terbentuk.


7. Merasa Bersalah Tapi Tetap Mengulangi



(Berbagai ciri dari micro cheating. Foto. Dok. Cottonbro Studio/ Pexels)


Pelaku micro cheating umumnya sadar bahwa yang mereka lakukan bisa menyakiti pasangannya, tapi tetap melanjutkannya karena merasa tidak melanggar secara fisik. Jika pasanganmu sering memberi alasan seperti “itu cuma teman,” padahal kamu merasa ada sesuatu yang lebih, kamu patut lebih jeli.


(Baca Juga: Kenali 4 Tanda Kamu Sedang Menjalin Hubungan yang Dewasa)


Micro cheating bisa menjadi awal dari keretakan hubungan jika tidak segera disadari dan dibicarakan. Jika kamu mulai merasa ada perubahan yang membuatmu tidak nyaman, penting untuk membicarakannya secara terbuka. Komunikasi yang jujur dan saling menghormati akan menjadi kunci untuk menjaga hubungan kamu tetap sehat dan bahagia.

Ingat, setiap hubungan memiliki batasan yang berbeda, dan penting bagi kamu dan pasangan untuk sepakat mengenai apa yang dianggap wajar dan tidak dalam sebuah komitmen. Jika kamu merasa dihargai dan diprioritaskan, hubungan akan terasa lebih aman dan kuat.


(Penulis: Sania Zelikha)